Archive for October 2011


Perencanaan Ekonomi
Perencanaan pembangunan ekonomi suatu daerah memerlukan beragam data statistik untuk dasar penentuan strategi dan kebijaksanaan, agar sasaran pembangunan dapat dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijaksanaan pembangunan ekonomi yang telah diambil pada masa-masa yang lalu perlu dimonitor dan dilihat hasil-hasilnya. Berbagai data statistik yang merupakan ukuran kuantitas mutlak diperlukan untuk memberikan gambaran tentang keadaan pada masa yang lalu dan masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Hakekat pembangunan ekonomi adalah serangkaian kegiatan usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk:
a. peningkatan taraf hidup masyarakat
b. perluasan kesempatan kerja
c. pemerataan pembagian pendapatan masyarakat
d. peningkatan hubungan ekonomi regional
e. pergeseran ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tertier
Dengan kata lain, arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap, dan dengan tingkat pemerataan yang sebaik mungkin. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat suatu wilayah (region) perlu disajikan pendapatan regional secara berkala yang dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan regional/daerah khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka Pendapatan Regional atau PDRB merupakan suatu indikator berupa data agregat yang dapat dipakai untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pemerintah Daerah menaruh perhatian besar dalam pembangunan sistem data untuk memonitor perkembangan kemajuan disegala bidang, khususnya bidang ekonomi. Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 9 Tahun 1982 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan di Daerah (P5D). Dengan demikian, tuntutan akan tersedianya data statistik ekonomi makro seperti yang tertuang dalam penghitungan Pendapatan Regional Kabupaten sangat dibutuhkan. Secara umum tujuan dari penyajian statistik pendapatan regional secara berkala adalah untuk mengetahui :
>> Tingkat pertumbuhan ekonomi
>> Tingkat kemakmuran daerah
>> Tingkat inflasi dan deflasi
>> Gambaran struktur ekonomi Berdasarkan keterangan di atas, maka angka pendapatan
 
regional dapat digunakan untuk menggambarkan kegiatan ekonomi yang berlangsung di suatu daerah pada saat tertentu. Kegiatan itu baik menyangkut struktur ekonomi beserta keterkaitannya dengan komponen-komponennya maupun gambaran perekonomian masa lalu. Selain hal tersebut di atas, sajian angka pendapatan regional berguna juga sebagai :
>> Dasar pembuatan proyeksi dan perencanaan ekonomi di masa yang akan datang.
>> Alat bantu untuk mengukur pelaksanaan pembangunan.
>> Umpan balik terhadap perencanaan yang telah dibuat.
>> Bahan masukan kegiatan evaluasi pembangunan baik secara sektoral maupun regional.
 
Penghitungan pendapatan regional tidak dapat dipisahkan dengan pendapatan nasional. Oleh karena itu, berbagai penyesuaian penghitungan pendapatan regional telah dan akan selalu diselaraskan dengan pendapatan nasional. Berbagai penyesuaian tersebut antara lain meliputi konsep, definisi, metodologi, cakupan dan sumber data. Hal ini dilakukan agar informasi yang disajikan semakin baik, serta untuk menjaga kelayakan dan konsistensi hasil penghitungan. Berdasarkan data PDRB Kabupaten Sekadau Tahun 2004-2008, dilakukan analisis terhadap kondisi ekonomi makro kabupaten ini. Beberapa indikator yang disajikan meliputi : pertumbuhan ekonomi, struktur perekonomian dan PDRB Per kapita.

Bidang Perencanaan Ekonomi
Kepala Bidang Perencanaan Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan perencanaan bidang Ekonomi
Rincian tugas tersebut di atas sebagai berikut:
· Membantu Kepala BAPPEDA dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok di bidang Ekonomi.
· Mengkordinir dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk teknis.
· Melakukan perencanaan pembangunan pertanian dalam arti luas, pertambangan dan energi, industri, perdagangan dan koperasi serta investasi dan pengembangan dunia usaha.
· Mengkoordinasikan dan memadukan rencana pembangunan pertanian dalam arti luas, pertambangan dan energi, industri, perdagangan dan koperasi serta pengembangan dunia usaha yang disusun oleh Dinas-Dinas Daerah, satuan organisasi lain dalam lingkungan Pemerintah Daerah, instansi-instansi vertikal dan Badan lain yang berada dalam wilayah daerah Kabupaten Penajam Paser Utara.
· Melakukan inventarisasi permasalahan di bidang ekonomi serta merumuskan langkah-langkah kebijaksanaan pemecahan masalahnya.
· Mengkoordinasikan penyusunan program kegiatan tahunan di bidang ekonomi yang diusulkan kepada Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat.
· Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
· Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
Bidang Perencanaan Ekonomi dibagi menjadi dua Sub Bidang yaitu, Sub Bidang Industri Perdagangan, Koperasi & Dunia Usaha dan Sub Bidang Pertanian.
*- Sub Bidang Industri Perdagangan, Koperasi & Dunia Usaha
· Mempunyai tugas melaksanakan perumusan perencanaan bidang industri, perdagangan, koperasi, investasi dan dunia usaha. Rincian tugasnya adalah sebagai berikut:
· Membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok di bidang industri, perdagangan, koperasi, investasi dan dunia usaha.
· Mengumpulkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan industri, perdagangan, koperasi, investasi dan dunia usaha.
· Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan industri, perdagangan, koperasi, investasi dan dunia usaha.
· Melaksanakan koordinasi dan asistensi kepada instansi yang terkait.
· Melaksanakan inventarisasi permasalahan dan pemecahan permasalaham di Sub Bidang Industri Perdagangan, Koperasi dan Dunia Usaha.
· Memberikan pertimbangan dan saran kepada pimpinan sesuai bidang tugasnya.
· Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.
*- Sub Bidang Pertanian
· Mempunyai tugas melaksanakan perumusan perencanaan bidang pertanian dalam arti luas. Rincian tugasnya adalah sebagai berikut:
· Membantu Kepala Bidang dalam menyelenggarakan sebagian tugas pokok di bidang Pertanian dalam arti luas.
· Mengkordinir bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
· Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.
· Melaksanakan koordinasi dan asistensi kepada instansi yang terkait.
· Melaksanakan inventarisasi permasalahan dan pemecahan permasalah di Sub Bidang Pertanian.
· Memberikan saran dan pertimbangan kepada pidang sesuai dengan bidang tugasnya.
· Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh atasan


Pentingnya perencanaan ekonomi bagi negara berkembang

Bagi negara-negara yang baru berkembang, perlu dilakukan suatu perencanaan ekonomi yang jelas dan mantap agar tidak semakin tertinggal oleh negara-negara yang telah lebih dulu maju. Mengapa perencanaan ekonomi perlu dilakukan? Berikut ini adalah beberapa alasannya:

a. Belum sempurna atau masih lemahnya mekanisme pasar. Dan ini akan mengakibatkan kepincangan dalam mekanisme pasar, misalnya dalam hubungan harga-harga (price relationship) yang mungkin tidak mendorong perkembangan ekonomi yang sehat dan mantap.
b. Perubahan struktur ekonomi. Banyak negara-negara baru berkembang struktur ekonominya masih condong kepada struktur ekonomi yang agraris atau ekstraktif, yang membawa kelemahan-kelemahan struktural tertentu, antara lain infleksibilitas supply serta daya absorpsi kesempatan kerja yang lebih terbatas.
c. Tingkat investasi yang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendapatan yang rendah. Dan pada umumnya juga tingkat tabungan masih rendah. Dengan demikian menyebabkan tingkat investasi yang rendah pula. Investasi merupakan variabel pokok dalam pembinaan modal dan pertumbuhan ekonomi.
d. Belum berkembangnya kemampuan wirausaha (entrepreneur). Dengan adanya kenyataan ini, maka peran kegiatan produktif dalam masyarakat tidak dapat banyak diserahkan kepada sektor kegiatan usaha swasta. Kelompok ini penting sampai seorang penulis mengemukakan bahwa ada negara-negara yang bisa cepat maju karena terdapatnya kelompok wirausaha (entrepreneur) yang kuat dalam masyarakat tersebut.
e. Teknologi yang masih lemah. Teknologi juga merupakan variabel penting lain dalam proses pembangunan ekonomi. Dengan didukung oleh teknologi yang tepat, perencanaan ekonomi dapat lebih mudah disusun dan dilaksanakan.

Perencanaan ekonomi kadang-kadang dilakukan dengan dasar alasan supaya pelaksanaan kegiatan ekonomi tertentu dapat lebih teratur. Hal ini misalnya mengenai perencanaan tata ruang atau tata tanah. Oleh karena itu, perencanaan ekonomi yang tepat akan menjadi faktor penentu keberhasilan suatu negara berkembang berubah menjadi negara maju.


Sumber:


Nama   : Hendy Wijaya
NPM    : 33111308
Mata Kuliah    : Manajemen Umum #

Perencanaan Ekonomi

Posted by : Unknown 0 Comments
~ Macam – Macam Perencanaan ~


Proses Rencana Pemasaran
Mohammad Suyanto

Rencana  pemasaran lebih dititik beratkan pada  produk/pasar  dan pengembangan  strategi dan program pemasaran yang terinci  dengan baik agar  dapat memperoleh sasaran/tujuan produk  dalam  pasar. Dengan  kata lain, rencana pemasaran merupakan instrumen  terpadu untuk mengarahkan dan memadukan upaya pemasaran tersebut. Proses perencanaan pemasaran tadi terdiri dari lima tahapan, yaitu  :  mengalisis peluang pasar, meneliti dan  memilih  pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merencanakan dan mengorga¬nisasi  program  pemasaran, melaksankan dan mengendalikan upaya pemasaran tadi. Masing-masing tahapan ini telah kita bahas dengan ringkasan dalam bab ini dan akan kita uraikan lebih lanjut  dalam bab berikutnya.
Isi dari suatu rencana pemasaran pada suatu perusahaan dapat berbeda dengan perusahaan lain, namun paling sedikit harus berisi rangkuman pimpinan, situasi pemasaran saat ini, analisis  peluang dan  masalah, sasaran,  strategi  pemasaran,  program  kegiatan, anggaran rugi laba dan pengendalian. Agar  tercapai  perencanaan yang  efektif,  seorang  manajer pemasaran harus dengan akibat penjualan dan keuntungannya. Hubun¬gan itu tercakup dalam persamaan keuntungan dan persamaan penjua¬lan. Perencanaan  optimum  bagi  pengeluaran  pemasaran,  bauran pemasaran dan alokasi dana pemasaran.



  • PERENCANAAN PRODUK
Perencanaan Produk dalam Pemasaran

Produk sangat penting untuk mencapai sasaran pemasaran. Kesenjangan yang terjadi antara tren/ramalan penjualan dengan tujuan perusahaan dapat dijembatani dengan :
  1. Peningkatan produktivitas.
  2. Penetrasi pasar dilakukan dengan meningkatkan fungsi produk, meningkatkan pangsa pasar, dan lain-lain.
  3. Pengembangan produk baru.
  4. Pengembangan pasar baru (contohnya: kelompok pengguna baru, memasuki segmen pasar baru, ekspansi geografis).
  5. Kombinasi produk dan pasar baru.
  6. Penerapan strategi baru (contohnya: akuisisi, lisensi waralaba, joint venture).
Strategi produk dibedakan menjadi strategi reaktif dan proaktif. Strategi reaktif berkaitan dengan tekanan dari luar yang memaksa organisasi melakukan aksi. Strategi proaktif secara eksplisit mengalokasikan sumber daya untuk mengidentifikasi dan menangkap kesempatan serta mengantisipasi kejadian yang tidak menguntungkan.

Pengembangan produk dilakukan melalui tahapan berikut :
  1. audit pasar;
  2. analisis SWOT;
  3. penetapan tujuan;
  4. kriteria persetujuan;
  5. pembangkitan ide;
  6. pemilahan ide;
  7. pengujian konsep;
  8. analisis bisnis;
  9. pengembangan produk;
  10. pengujian;
  11. komersialisasi.
Proses desain produk merupakan bagian dari strategi proaktif di mana langkah-langkahnya adalah:
  1. Mengidentifikasi kesempatan.
  2. Memproses desain produk untuk memanfaatkan kesempatan tersebut.
  3. Melakukan pengujian produk dan program pemasarannya.
  4. Meluncurkan produk dan penelusuran jalannya produk baru.
  5. Mengelola daur hidup produk.
Dalam melakukan perencanaan pemasaran produk baru, perlu diperhatikan pengujian pasar produk sebelum meluncurkan produk dalam skala penuh. Pertama-tama menguji unsur periklanan dan fisik produk. Kemudian pengujian melalui pretes pasar. Kekurangan yang muncul diumpan balikkan ke tahapan desain. Langkah terakhir, produk diatur untuk diuji dalam tes pasar. Jika produk sukses di tes pasar, ia bisa diluncurkan secara penuh di pasar. Jika tidak, ia harus dikembalian ke tahapan desain.
Semua produk mempunyai daur hidup. Konsep daur hidup produk berguna untuk memprediksikan pola penjualan di masa yang akan datang. Anda dapat memilih strategi apa yang harus diterapkan sesuai dengan posisi produk dalam daur hidup. Karenanya, terlebih dahulu Anda harus menetapkan posisi produk Anda dalam daur hidup. Memposisikan produk dilakukan dengan memperhitungkan perkiraan penjualan, laba, marjin, pangsa pasar, dan harga produk pada setiap tahapan dalam daur hidup.
Strategi yang dapat diterapkan dalam tahapan perkenalan adalah strategi harga skimming dan strategi harga penetrasi. Pada tahapan pertumbuhan strategi yang tepat adalah membangun kesadaran merek, pengembangan produk, mencari pasar baru, pengurangan biaya, promosi, dan penurunan harga. Pada tahapan kedewasaan, strategi yang dapat diterapkan adalah strategi mempertahankan, strategi defensif, dan strategi inovasi produk. Sedangkan pada tahapan penurunan, pilihan strategi yang digunakan adalah penarikan produk dan fokus pada pemakai s

  • PERENCANAAN KOMUNIKASI PEMASARAN
Perencanaan dalam Komunikasi Pemasaran

Untuk mencapai sasaran pemasaran, perusahaan perlu berkomunikasi dengan pelanggannya, baik pelanggan lama maupun pelanggan potensial. Komunikasi tersebut dapat digolongkan menjadi :
  • Komunikasi impersonal, contohnya iklan, display di titik penjualan, promosi penjualan, media elektronik, dan humas.
  • Komunikasi personal (atau orang-ke-orang langsung), contohnya pertemuan langsung antara wiraniaga dengan pelanggan di pusat penjualan dan pusat informasi.
Perusahaan memiliki beragam teknik komunikasi yang dapat digunakan secara sendiri-sendiri atau kombinasi (baur komunikasi). Semuanya bergantung pada situasi, terutama anggaran agar didapatkan efek komunikasi yang maksimum.
Pengembangan program periklanan melibatkan lima tahap. Pertama, pengiklan perlu menetapkan sasaran iklan; kedua, mereka harus menetapkan anggaran yang memperhitungkan tahapan siklus hidup produk, pangsa pasar dan basis konsumen, persaingan, frekuensi iklan dan tingkat substitusi produk. Ketiga, mereka harus memilih pesan iklan, menentukan bagaimana pesan dihasilkan. Keempat, mereka harus memutuskan media yang akan digunakan. Keputusan ini mencakup memilih jangkauan, frekuensi dan dampak yang diinginkan, lalu memilih media yang membawa pesan tersebut.
Promosi penjualan merupakan kiat-kiat insentif yang sebagian besar bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dirancang untuk merangsang pembelian produk/jasa tertentu yang lebih cepat dan/atau lebih banyak oleh pelangan. Promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli. Promosi penjualn dibedakan menjadi promosi konsumen, promosi perdagangan, dan promosi bisnis dan wiraniaga. Contoh promosi perdagangan adalah potongan harga, tunjangan iklan dan pajangan, dan barang gratis; contoh promosi bisnis dan wiraniaga adalah pameran perdagangan dan konvensi, kontes bagi wiraniaga dan iklan khusus. Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan tujuan, memilih kiat, mengembangkan program, mengujicoba, menerapkan dan mengendalikannya, serta mengevaluasi hasilnya. Promosi penjualan berhasil meningkatkan penjualan dan pangsa pasar jangka pendek tetapi tidak berpengaruh untuk jangka panjang.
Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau menjaga citra perushaan atau tiap produknya. Kiat utama humas adalah publikasi, peritiwa, berita, pidato, kegiatan pelayanan masyarakat, dan media identitas. Dalam mempertimbangkan kapan dan bagaimana menggunakan humas, manajemen harus menetapkan tujuan pemasaran, memilih pesan dan sasaran humas, menetapkan rencana tersebut dengan hati-hati dan mengevaluasi hasilnya. Hasil penerapan program dievaluasi dalam bentuk besarnya paparan dan penghematan biaya, perubahan kesadaran/pengertian/sikap, dan kontribusi penjualan dan laba.

  • PERENCANAAN HARGA
Perencanaan Penetapan Harga

Harga seperti halnya periklanan, promosi, dan penggunaan tenaga penjualan merupakan bagian dari alat pemasaran. Harga adalah bagian dari alat pemasaran yang lebih mudah dan lebih cepat diubah dibandingkan dengan apabila kita mengubah kampanye periklanan, merombak promosi penjualan, dan mengubah perilaku tenaga penjualan.
Keputusan harga tidak hanya berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan tetapi juga berpengaruh terhadap permintaan. Dengan kata lain merubah harga akan berpengaruh terhadap jumlah barang yang dijual. Bertentangan dengan pentingnya kehati-hatian dalam penetapan harga, banyak perusahaan tidak memiliki perencanaan harga. Bahkan sering kali penetapan harga menjadi ajang tarik menarik antara pemasaran dan para akuntan.
Untuk menetapkan kebijakan harga yang masuk akal, perusahaan harus terlebih dahulu memiliki sistem pembiayaan yang akurat yang benar-benar mencerminkan situasi perusahaan. Bila kebijakan perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan jangka pendek, maka perusahaan harus menerapkan kebijakan harga awal yang tinggi.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga :
  1. permintaan;
  2. biaya;
  3. pesaing;
  4. profit perusahaan;
  5. sasaran pemasaran;
  6. hambatan peraturan.
Tujuan penetapan harga adalah untuk kelangsungan hidup, laba sekarang maksimum, pendapatan sekarang maksimum, pertumbuhan penjualan, skimming pasar maksimum, dan kepemimpinan kualitas produk.
Beberapa pertimbangan dalam menetapkan harga :
  1. Permintaan: umumnya semakin rendah harga yang ditawarkan semakin tinggi tingkat permintaan. Hubungan ini tidak berlaku untuk produk-produk yang peka-ego.
  2. Biaya: merupakan total biaya tetap (overhead) dan biaya variable yang bervariasi langsung dengan volume produksi.
  3. Biaya, Harga, dan Penawaran Pesaing: biaya yang dikeluarkan pesaing harus dipertimbangkan juga untuk mengevaluasi apakah biaya yang Anda keluarkan terlalu tinggi atau terlalu rendah sehingga Anda dapat menerapkan harga yang lebih kompetitif.
Metode penetapan harga :
  1. Kurva pengalaman: hubungan antara biaya, harga, dan akumulasi pengalaman. Jika volume produksi (yang berarti pengalaman terakumulasi) dinaikkan, maka biaya total produksi per unit menurun, sehingga harga dapat diturunkan.
  2. Penetapan harga dengan cost-plus: dihitung berdasarkan mark-up biaya per unit produk. Metode ini mengesampingkan faktor permintaan.
  3. Penetapan harga berorientasi nilai: pelanggan membuat keputusan membeli berdasarkan persepsi nilai, yaitu kesetimbangan antara persepsi kualitas produk terhadap persepsi pengorbanan keuangan. Pelanggan mengevaluasi produk berdasar biaya memperoleh produk, persepsi merek, nilai estetis, dan kegunaan relatif produk. Economic value to the customer adalah harga maksimum yang bersedia dibayarkan pelanggan dibandingkan dengan alternatif terbaik setelah produk Anda.
  4. Penetapan harga lain yaitu penetapan harga nilai, penetapan harga sesuai harga berlaku, dan penawaran harga tertutup.
Daur hidup produk
Daur hidup produk juga akan berpengaruh terhadap penetepan harga produk. Pengaruhnya adalah sebagai berikut:
  1. Tahap perkenalan. Dalam tahap ini dapat diterapkan harga rendah yaitu untuk merebut pangsa pasar. Tetapi apabila produk yang diperkenalkan memiliki teknologi yang inovatif dan merupakan terobosan, dapat diterapkan harga yang tinggi (harga skimming), yaitu untuk menunjukkan nilai prestise dari produk.
  2. Tahapan pertumbuhan. Dalam tahap ini, terapkan harga rendah yaitu untuk meraih pangsa pasar.
  3. Tahapan kedewasaan. Dalam tahap ini, terapkan strategi harga yang sama seperti pada tahapan pertumbuhan.
  4. Tahapan kejenuhan. Dalam hal ini, stabilkan harga, atau Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menaikkan harga.
  5. Tahapan kemunduran. Anda dapat mengurangi harga.
Kompetisi yang ada
Pemilihan harga yang Anda kenakan terhadap produk Anda juga dipengaruhi oleh kompetitor Anda. Anda harus menganalisis harga yang dikenakan kompeittor terhadap produk yang mirip dengan produk Anda.
Potensi kompetisi
Harga yang Anda kenakan terhadap produk akan berdampak terhadap kompetitor Anda. Pengaruhnya bisa dalam bentuk menarik kompetitor untuk masuk ke pasar atau sebaliknya menolak kompetitor untuk masuk. Jika Anda dapat menerapkan harga tinggi sehingga Anda dapat emperoleh marjin keuntungan yang besar, maka keadaan ini tidak akan brtahan lama karena kana memancing kompeitor untuk merapkan hal yang sama.
Posisi produk
Harga yang Anda kenkan terhadap produk harus sejalan dengan profil atau imej yang Anda bangun untuk produk tersebut. Jika produk Anda terdepan dalam teknologi dan merupakan produk terbaik dan terbesar, maka harga yang Anda kenakan harus juga merefleksikan hal tersebut. Jika target pasar Anda adalah pelanggan dengan pendapatan tinggi, maka harga yang Anda kenakan harus memperlihatkan keekslusifan produk. Hal yang sebaliknya juga berlaku untuk produk bagi pasar kelas bawah dimana penerapan harga yang rendah akan menjadi lebih konsisten dengan posisi produk.
Adaptasi harga
Jika bisnis Anda membutuhkan perantara untuk mencapai pelanggan, maka saluran distribusi mengharapkan hadiah untuk layanan yang mereka lakukan. Hadiah ini bisa dalam bentuk besaran marjin untuk produk. Harga yang Anda terapkan begitu keluar pabrik haruslah menguntungkan Anda. Di sisi lain harga masih harus tetap dapat menguntungkan perantara memperoleh marjin yang adil sehingga harga akhir yang dibayarkan pelanggan tidak terlalu tinggi.
Pemberian diskon
Pengurangan harga atau diskon adalah cara yang paling cepat dalam menaikkan permintaan. Mekanisme ini akan berdampak langsung dan mudah diterapkan.
Keuntungan diferensiasi
Jika produk Anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki produk kompetitor maka Anda dapat menerapkan harga yang lebih tinggi. Dan Anda akan memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Perilaku pelanggan
Perilaku konsumen terhadap produk atau layanan Anda atau perilaku terhadap perusahaan Anda karena nama dan reputasi yang telah dibangun juga akan mempegaruhi keputusan harga 

  • PENGORGANISASIAN UNTUK PERENCANAAN PEMASARAN
Pengorganisasian dalam Perencanaan Pemasaran

Tren perubahan yang semakin cepat dalam dunia pemasaran mengharuskan perusahaan untuk mampu bergerak bersama dengan perubahan tersebut sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Satu kegiatan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang. Caranya adalah dengan melakukan peramalan (forecasting).
Peramalan yang dilakukan meliputi peramalan makro dan/atau peramalan mikro. Penentuan peramalan tersebut didasari pada 4 faktor, yaitu tingkat akurasi yang diharapkan, ketersediaan data dan informasi, waktu peramalan, serta posisi produk pada daur hidup produk. Peramalan makro dilakukan mendahului penetapan sasaran dan strategi pemasaran, sedangkan peramalan mikro dilakukan setelah perusahaan memutuskan peluang pasar spesifik mana yang akan dipilih dan bagaimana cara terbaik mengelolanya. Dan secara teknis ada 2 (dua) cara dalam melakukan peramalan, yaitu secara kuantitatif dan kualitatif.
Agar dapat melakukan peramalan dengan efisien dan efektif diperlukan data atau informasi yang akurat. Informasi tersebut diperoleh melalui penelitian pemasaran yang diartikan sebagai suatu upaya pencarian informasi untuk memenuhi keinginan konsumen. Penelitian pemasaran yang baik memperhatikan unsur-unsur, yaitu: relevan terhadap kebutuhan, tepat waktu, efisien dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, serta akurat.
Dilihat dari tujuannya, penelitian pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi penelitian identifikasi masalah dan penelitian pemecahan masalah. Penelitian identifikasi masalah bertujuan untuk mengangkat masalah yang tersembunyi yang mungkin telah terjadi atau akan terjadi, sedangkan penelitian pemecahan masalah adalah untuk memperoleh solusi atas masalah yang dihadapi.
Secara umum tahapan-tahapan dalam penelitian pemasaran meliputi perumusan masalah; penentuan desain riset; perancangan metode pengumpulan data; perancangan sampel dan pengumpulan data; analisis dan interpretasi data; serta penyusunan laporan riset. Dalam pelaksanaannya, penelitian pemasaran bisa dilakukan sendiri oleh perusahaan dan bisa juga melalui jasa penyedia layanan penelitian pemasaran.
Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan oleh perusahaan sebelum membuat perencanaan pemasaran ialah menganalisis dan menentukan segmen pasar mana yang dimasuki. Ada dua pendekatan yang umumnya dipakai dalam melakukan segmentasi, yaitu pendekatan apriori dan pendekatan post hoc. Pada pendekatan apriori, perusahaan mempercayai segmentasi yang telah ada/ditetapkan sebelumnya sedangkan pendekatan post hoc adalah menganalisis kembali data konsumennya. Pendekatan post hoc lebih akurat dibandingkan pendekatan apriori karena data yang dikumpulkan itulah yang berbicara sebagai kenyataan yang terjadi di lapangan.
Pendekatan post hoc dapat dikerjakan melalui dua metoda, yaitu metoda dependensi dan metoda interdependensi. Dalam metoda dependensi, segmen-segmen dibentuk dari hubungan antara variabel terikat (dependent variable) dengan sejumlah variabel bebas (independent variable). Variabel terikat merupakan atribut yang mencerminkan kegiatan konsumen yang penting bagi perusahaan, seperti pola pemakaian produk, kepuasan akan merek, kesetiaan akan merek dan sebagainya. Variabel bebas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen melakukan kegiatan tersebut. Misalnya usia, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, sikap, dan lain-lain. Diharapkan keluaran dari analisis tersebut perusahaan dapat mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi variabel terikat serta dapat mengidentifikasi segmen yang berbeda menurut variabel-variabel yang ada.
Pada metoda interdependensi segmentasi hanya ditentukan oleh variabel-variabel bebas. Variabel bebas tidak harus dihubungkan dengan variabel terikat. Tujuannya adalah untuk menemukan segmen-segmen yang memiliki kesamaan respons terhadap variabel-variabel bebas tertentu. Variabel-variabel bebas tersebut dinyatakan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Setiap pernyataan disebut variabel dimana variabel tersebut mewakili karakter tertentu konsumen. Contohnya perilaku terhadap merek terdiri atas karakter usia, jenis kelamin, pendidikan, jumlah anggota keluarga, status pernikahan, dan lain-lain 




Sumber  :


Nama          : Hendy Wijaya
NPM          : 33111308
Mata Kuliah          : Manajemen Umum #

Macam-macam Perencanaan

Posted by : Unknown 1 Comment

- Copyright © Hendy_Blogger - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -